Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens

Tukang Pos Keliling

amelia's picture

Ini adalah sebuah cerita ketika aku masih kelas Satu SD, waktu itu kami sekeluarga pernah tinggal di pulau Bangka, tepatnya di kota Pangkal Pinang selama tiga bulan. Aku masih terlalu kecil jadi tidak banyak yang kuingat, tapi aku tahu banyak hal menyenangkan yang terjadi di sana, diantaranya adalah aku tidak perlu belajar bahasa daerah dan menulis huruf Jawa di sekolah.

Walau aku bertekad tidak akan melupakan satu pun kejadian yang terjadi disana, tapi ternyata otak manusia memiliki kemampuan yang terbatas. Jadi sebelum semakin banyak kejadian yang kulupakan aku ingin menulisnya di SABDA Teens, diantaranya adalah tukang pos keliling.

Aku lupa hari apa dan berapa minggu sekali tepatnya tukang pos datang, tapi aku ingat suka menemani temanku menunggu kedatangan tukang pos tersebut. Kebetulan rumah yang dikontrak orang tuaku kala itu berada di ujung jalan dan tukang pos selalu memarkir mobil posnya di depan rumahku, sehingga jalan di depan rumahku akan ramai oleh orang-orang yang membeli prangko, mengirimkan surat, atau mengambil surat dari teman dan saudara.

Saat tukang pos datang maka aku bersama temanku akan ikut berlomba untuk menjadi yang terdepan mengaduk-aduk tumpukan surat yang ditumpahkan di dalam mobil. Tidak seperti di Jawa dimana surat diantarkan langsung dari rumah ke rumah, waktu itu tukang pos akan membuka pintu belakang mobilnya dan menumpahkan semua surat yang ada dan membiarkan penduduk mencari surat yang ditujukan untuknya.

Jika beruntung aku dan temanku akan berada di urutan terdepan dan langsung beraksi, jika kurang beruntung maka kami harus menunggu orang yang berada di depan kami atau sedikit berdesakan dengan mereka.

Begitu menemukan surat dari kakaknya yang berada di luar pulau, temanku akan berlari pulang ke rumahnya dan membacakan suratnya keras-keras di depan orangtua dan saudara-saudaranya. Setelah itu mereka akan membuat surat keroyokan yang berisi berbagai pesan dari setiap penghuni rumah. Surat yang ditulis kilat itu harus segera diselesaikan hari itu juga sebelum tukang pos pergi supaya bisa langsung dikirimkan kembali.

Begitu seterusnya tiap kali mobil tukang pos datang. Kadang kami menunggu di depan rumahku sambil makan roti atau di atas pohon jambu. Surat dari kakak temanku tidak datang setiap hari, kadang kala kami harus kecewa karena surat balasan dari kakak temanku ternyata belum sampai. Tapi hari menunggu tukang pos tidak akan pernah kualami lagi saat ini di pulau Jawa, maupun di Pangkal Pinang. Tehnologi telah membuat komunikasi menjadi lebih mudah, murah, dan cepat.

surat keroyokan,haha

rachel's picture

surat keroyokan..
hahahaha
keren jg tuh istilahnya..
• the kingdom, the power, and the glory, are Yours 4ever •

<- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

• the kingdom, the power, and the glory, are Yours 4ever •

wah...

Dedy Yanuar's picture

wah, andai saja kita-kita menunggu kedatangan Yesus seperti cerita di atas.

Pasti Tuhan nggak akan bilang:

Lukas 18:8  Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

sekian dulu....

Dedy Yanuar 

<- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Disclaimer | Situs ini dibuat oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) © 2008-2024 | Buku Tamu | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran