Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
If I'm not worthy
Jika kita tidak berharga..
Kita tidak hidup di dunia ini..
Hidup kita ini..
memiliki arti yang sangat penting..
karena kita hidup oleh cinta..
Ya.. tanpa cinta, semua makhluk hidup tidak akan hidup..
Sebab hubungan inilah..
cinta dan hidup menjadi satu..
dan tak akan dapat dipisahkan..
Di dalam Kitab Kejadian 1:27a tertulis :
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,”
Kita harus tahu bahwa diri kita merupakan gambaran dari peta dan teladan Allah. Maksudnya adalah diri kita, yang terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh, memiliki ciri yang mencerminkan kepribadian Allah. Oleh karena itu, jika Allah berharga, demikian pula kita berharga.
Tetapi dunia menawarkan hal yang berbeda, yang dapat membuat kita merasa bahwa hidup menjadi tidak berarti lagi. Dunia membuat keadaan dimana kita justru dipandang tidak berharga atau tidak berarti. Padahal, seutuh-utuhnya kita sebagai manusia adalah ciptaan yang berharga, karena Tuhan yang menetapkan standar itu:
“Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau,” (Yesaya 43:4a)
Sedangkan standar dunia yang mungkin kebanyakan dari kita sudah tahu yaitu:
→Kita berharga bila kita menjadi orang yang diterima di lingkungan sekitar padahal itu bukanlah diri kita sesungguhnya. Maksudnya adalah lawan dari “be yourself”. Kita ingin diterima oleh teman-teman kita atau orang sekitar kita dengan menjadi orang lain.
→Kita berharga bila kita memiliki banyak talenta atau kemampuan. Dengan begini, kita akan mendapat pengakuan dan banyak pujian dari orang lain.
→Kita berharga bila kita sukses dan menjadi orang yang kaya.
Dunia menuntut seperti itu, meskipun ada baiknya juga, tapi hal itu bukanlah hal yang dituntut Tuhan. TUHAN TIDAK PERNAH MENUNTUT ITU SEMUA. Tuhan tidak menuntut kita untuk menjadi orang lain. Karena kita merupakan pribadi yang unik dan spesial. Tapi kadang kita tidak merasakan itu, padahal contohnya adalah penduduk dunia saat ini berjumlah sekitar 6,8 Milyar lebih. Apakah ada satu manusia yang sama persis? Tentu tidak ada, karena masing-masing dari kita mempunyai tujuan hidup yang ditetapkan oleh Tuhan sendiri.
Letak masalahnya adalah bukan pada masalah tidak berharga atau berharga. Tetapi bagaimana kita memaksimalkan arti hidup kita masing-masing. Dan inilah yang Tuhan mau. Contohnya seperti ini, ada seseorang yang mampu mendapatkan nilai 60, dan ia mendapatkan nilai 60. Sedangkan ada sesorang yang mampu mendapatkan nilai 100 tapi ia mendapatkan nilai 80. Jika menurut ukuran dunia, tentu yang lebih berharga yang mendapatkan nilai 80. Tapi pada kenyataannya, yang mendapatkan 60 lah yang lebih berharga! Kenapa? Karena dia tidak menyia-nyiakan kemampuan maksimalnya! Sedangkan orang yang mampu berbuat lebih baik malah tidak bersungguh-sungguh dan menganggap sepele hal itu.
Nah, disinilah letak keberartian sesorang. Bukan apa yang nampak, melainkan dari ketulusan hati serta kemauan untuk menjalani hidup dalam kasih dan semangat yang maksimal.
Satu hal lagi, jika kita tidak berharga.. Bagaimana mungkin ada seorang pribadi yang rela mati untuk menanggung seluruh dosa kita di atas kayu salib? Buat apa Tuhan menjelma menjadi manusia Tuhan Yesus menderita di dunia untuk menyelamatkan hidup kita? Buat apa dia dikuburkan dan pada hari yang ketiga bangkit serta naik ke Sorga kembali?
Jawabannya hanya satu:
Karena kita ini manusia yang sungguh berharga di mataNya.Dan Ia ingin agar kita bersamaNya selamanya.
1Korintus 6:20
“Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
1Korintus 7:23
“Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.”
Matius 10:31
“Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”
Postscript : Ada kata-kata dari teman kita yang merupakan berkat bagi kita, yaitu.. yang penting adalah belajar mencintai diri sendiri terlebih dahulu, maka orang lain akan mencintai kamu juga… (:
God Bless~
- Nael's blog
- Login to post comments
- 3934 reads
Gambaran
Umpama emas yg menjadi rebutan lanun namun semuanya tidak berharga jika mementingkan diri sendiri.
Umpama api yg membakar dipadamkan dengan air tinggal asapnya.
Manusia bisa berubah jika ada pembimbingnya/ada sstu berlaku padanya shingga dia berthobat.
Geadley