Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens

Pendeta John Wesley

Geadley Lian's picture

Suatu ketika dulu ada seorang pendeta muda yg baru saja menamatkan kuliahnya di sekolah tealogia & dihantar ke sebuah gereja methodist di London.Dia begitu teruja saat berada di sidang itu soalnya saat memeriksa jumlah jemaat semuanya 250 orang.Tetapi saat hari minggu menjelang,yg hadir ke gereja hanya 25 orang dari waktu ke waktu,sehingga pada suatu saat pendeta muda ini mendapat idea yaitu "membeli sebuah peti mati",karna usahanya tidak membuahkan hasil "berkunjung dari rumah ke rumah".

Dia trus membeli peti mati itu lalu taruh di hadapan mimbar & membuat penguguman bahwa "ada orang meninggal",lalu semua yg tidak pernah ke gereja tertanya-tanya serta ingin tahu siapa sich yg meninggal itu.Setelah tiba waktu hari minggu,gereja itu penuh dengan jemaat yg hadir.Itulah kebiasaan manusia,kalo ada kesusahan baru mau ke gereja,kalo gak ada ya tidak ke gereja.Setelah selesai dengan pujian & penyembahan,pendeta muda ini berkotbah seperti biasa & di akhir kotbahnya,dia mencabar jemaat yg rame itu maju ke depan utk melihat siapakah yg meninggal itu.

Kotbah pendeta itu sangat keras waktu itu soalnya dia bilang "mayat itu calon neraka,kita harus kuburkan dia karna kalo tidak akan berbau busuk".Lalu,mereka maju ke depan satu persatu utk melihat siapakah mayat itu & seorang berbicara/bertanya pada yg sudah melihat,lalu bilang "lihat sendiri".Setelah semua selesai melihat peti mati itu,merekapun merenung diri sendiri karna soalnya yg ditaruh atas peti mati itu adalah cermin sehingga semua semua jemaat itu bisa melihat diri sendiri.

Maka mulai saat itulah mereka bertobat menyadari dosa masing2 & gereja itu telah berkembang dengan jemaat yg bertambah.Tuhan itu baik adanya saudara2 seiman karna DIA punya cara utk memenangkan jiwa yg sudah terhilang/menghidupkan kembali nafas baru dalam diri kita.

Nice Story

Ase's picture

Cerita yg bagus bro GL Smile

Hanya dengan sebuah "Kaca" bisa berbicara banyak dan menegur orang, tanpa harus orang itu yang mengeluarkan tenaga utk berbicara..tentunya Hikmat Tuhan ada di balik semuanya itu..
Sip2,,
Hmmm, wiseman ^^

<- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

 ^ NARUTO's Spirit !! Ou Yeah !! ^

kalo

Geadley Lian's picture

Sebuah Gereja kalo dibiarin sedikit orang pasti gak akan membangun,yg tinggal cuma mayat2 hidup yg membawa bau busuk dalam gereja.

<- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Geadley

betul juga si,tapi..

Ase's picture

Iya juga sih..kalau orangnya sedikit, lama-lama habis. Perlu mencari jiwa lagi..

Tapi bagaimana kalau sebaliknya,

jika jemaatnya dalam suatu gereja banyak jumlahnya, tetapi 1 sama lain saling menjatuhkan (cth : menggossip, sifatnya egois, dll), apakah itu juga bisa di sebut Gereja??? Ataukah itu di sebut Arena pertandingan??

<- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

 ^ NARUTO's Spirit !! Ou Yeah !! ^

kesadaran

Geadley Lian's picture

Orang kristen semacam itu gak mngkin bisa maju & gak mungkin bisa di sebut gereja kecuali ada kesadaran dalam diri.

<- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Geadley

Disclaimer | Situs ini dibuat oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) © 2008-2024 | Buku Tamu | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran