aku dan temanku (2)

teman.. teman...

bagaimana bermain tanpa teman?

bagaimana sekolah tanpa teman?

bagaimana bekerja tanpa teman?

bagaimana hidup tanpa teman?

pastinya sangatlah membosankan..

tak berisi

tak berkesan

minggu- minggu ini aku sangat tergila" dengan topik teman. aku kembali mengingat kejadian" konyol yang dilalui bersama. dan sedikit akan kusharingkan pada kalian.

aku adalah anak yang sangat senang bermain ke rumah teman. hari itu adalah sabtu. setelah mengerjakan tugas kelompok di sekolah, aku berniat bermain ke rumahnya. Sebut saja Cynthia. temanku yang ingin kutelan ini sepertinya senang aku bermain ke rumahnya. dengan waktu singkat menaiki angkot dan sedikit berjalan kaki, kami pun tiba di rumahnya. di rumahnya, kami memutuskan untuk menonton sebuah film lucu miliknya. seusainya kamipun mengobrol.. sampai tiba waktunya aku harus pamit karena waktu yang mengharuskanku pulang. Cynthia memang anak yang baik. dia mau menemaniku melewati jembatan penyeberangan dan menunjukan ku angkot yang sebaiknya kunaiki. "kalau mau naik angkot, mendingan naik yang banyak ceweknya aja. jangan yang isinya cowok semua.." nasihatnya. sangat berguna bagiku untuk aku yang sangat tidak berpengalaman naik angkot. ia pun menunjukan sebuah angkot yang lulus kriterianya itu dan kebetulan angkot tsb akan segera pergi.. "ayo cepet, tar ketinggalan.." burunya. menurut padanya, aku pun langsung menaiki angkot itu. setelah aku duduk, aku langsung disibukan dengan sms yang masuk. sms dari teman gerejaku itu mengingatkan adanya latihan untuk pengisi kebaktian. 1/2 jam lagi, dan memintaku untuk mengingatkan yang lain. setelah kuselesaikan semuanya itu, aku melihat ke sekitar...aku terdiam sejenak dan berpikir....,, ini .. dimana yah?... rasanya aku ingin tertawa terbahak"... aku sadar sekarang kalau aku salah naik angkot dan sekarang aku nyasar..hahaha..  ini baru pertama kalinya aku naik angkot sendiri lalu nyasar. segera aku bertanya pada penumpang di depanku di mana ini.. aku turun dari angkot itu lalu menaiki angkot yang arahnya gak salah.. ternyata hal ini cukup memakan waktu. alhasil aku jadi telat datang di latihan pengisi kebaktian untuk esok.. hahaha.. dasar teman... dia sudah memberikanku pengalaman yang cukup menegangkan. memberi tahuku rasanya di negeri antah berantah...

belajar dari pengalaman pertama, aku skrg mnjd lebih berhati" dalam hal menaiki angkot. di hari lain aku bermain lagi ke rumah Cynthia. tentu saja tujuan utamanya untuk nonton lagi. aku tak bosan nonton di sana. ..kenapa yah? aku sendiri bingung. mungkin karena dia selalu memberikan lelucon" tambahan yang membuat suasana lebih ceria. hari itu pun aku harus segera pulang. walaupun di luar sedikit gerimis. aku tetap bersikukuh untuk pulang. tak di sangka, saat kami hendak ke jembatan penyeberangan, hujan lebat pun melanda. untung saja ia membawa payung. sehingga kami tidak kebasahan. kami pun memutuskan untuk berteduh sebentar di bawah halte bus dekat situ. hujan lebat sempat membuatku takut kalau" aku tak bisa pulang.  dan aku sangat kegirangan ketika hujan itupun akhirnya berhenti. seperti sebelumnya, Cynthia menemaniku sampai di tempat angkot berada. dengan sedikit bercanda" kami menaiki tangga jembatan penyeberangan. dengan mantap kami menyeberang, namun langkah itu segera terhenti dan kami langsung turun lagi ke bawah sambil sedikit berlari. "apaan tuh?? serem bgt!" kataku. "kayaknya itu orang gila deh.." tanggap Cynthia. sebetulnya waktu di atas tadi kami melihat seorang pria dengan rambut yang seperti benang terbelit sedang membawa batu bata. pria itu hanya mengenakan celana pendek yang pada bagian pantatnya bolong super gede. pria kumel itu sedang berjalan ke arah kami. aku merinding melihatnya. lalu sekarang aku bagaimana?? masa aku gak pulang gara" ada orang gila di jembatan penyeberangan itu?? aku tidak mau mengambil risiko menyeberang tidak dari jembatan. setelah beberapa menit aku terheboh- heboh ria, aku melihat sejumlah anak- anak muda yang turun dari jembatan penyeberangan sambil tersenyum geli.. ada pun beberapa orang yang turun dengan super buru". kupikir ini waktu yang tepat kalau aku mau menyeberang, aku pun segera naik ke jembatan penyeberangan. kulihat pria tak waras itu sedang menatapi mobil yang lalu- lalang di jalanan dengan serius, dan rupanya ia telah menaruh batu bata yang tadi digenggamnya di ujung jembatan. dengan sedikit berlari aku pun menyeberang.. dan akhirnya aku bisa segera pulang..

sebenarnya aku sudah 3x kerumahnya. dan pengalaman yang ketiga tidak kalah konyol dengan yang pertama dan kedua.. entah ada apa ya di rumahnya?? apkah rumahnya itu tidak menginginkan aku ada di sana?? atau malah senang aku di sana..sehingga aku mempunyai banyak sekali pengalaman seperti ini. sungguh aku ingin tertawa kalau aku mengingat" kejadian- kejadian itu satu demi satu.. terutama ketika aku bertemu dengan orang gila ketika aku hendak pulang.. meski pengalaman yang diberikan cukup merinding, aku sangat berterimakasih sudah berteman dengannya..  haha.