Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Apa yang Akan Kulakukan?
Hari ini aku mendengerkan radio kesayanganku. Biasanya aku tidak terlalu care mendengarkan celoteh sang penyiar. Bagiku cuap-cuap penyiar sama seperti iklan yang memberi jedha antar lagu. Kadang aku berharap ada radio yang isinya tanpa celoteh penyiar atau iklan, hanya lagu-lagu saja.
Tapi hari ini ada celotehan penyiar yang membuatku mengalihkan perhatian dari bukuku dan memaksaku memasang telinga mendengarkan lebih jelas. Kebetulan hari ini ada dua orang penyiar yang mengudara. Salah satu penyiar menceritakan pengalamannya beberapa waktu yang lalu ketika pergi naik bus.
Seperti halnya kendaraan umum lainnya, bus ini penuh sesak oleh penumpang. Beruntung, dia bisa mendapat tempat duduk sehingga tidak perlu berdiri. Di sebuah halte ada seorang yang memakai tongkat sedang menunggu bus dengan seorang temannya yang "normal".
Ketika sampai di halte, terjadilah "pertempuran alami" demi memperebutkan ruang sempit untuk berdiri yang lebarnya tidak seberapa di dalam bus. Keadaan bus yang penuh sesak menyulitkan orang yang harus berjalan memakai tongkat.
Melihat hal tersebut, sang penyiar secara refleks langsung berdiri, kemudian mendesak ke kanan-kiri membantu penumpang yang memakai tongkat dan temannya, sehingga mereka bisa masuk dan bahkan memberikan tempat duduknya pada mereka (walau yang duduk hanya yang memakai tongkat saja).
Sepele, tapi tidak banyak orang yang melakukan hal sepele seperti itu.
Andaikan aku berada di sana dan melihat mereka, apa yang akan kulakukan? Ada beberapa pilihan, aku bisa menolong mereka, aku bisa berpura-pura tidak melihat dan berharap ada orang lain yang akan menolong mereka, atau aku terharu mungkin dengan mata berkaca-kaca kemudian berdoa dalam hati kiranya Tuhan membalas perbuatan sang penyiar.
Semua pilihan ada di tanganku sendiri.
- amelia's blog
- Login to post comments
- 3203 reads