Blog, Jangan Asal Ngomong! (amelia)

Blog, Jangan Asal Ngomong!
Dipublikasi Artikel blog by amelia

Sambil menghabiskan sarapan, saya tidak dapat melepaskan pandangan mata dari sebuah berita yang terletak pada halaman depan sebuah koran lokal. Berita yang tidak terlalu besar, letaknya berada di bawah -- bukan sebuah lokasi strategis untuk sebuah berita -- memberitakan tentang sebuah blog yang menyebarluaskan kartun yang dianggap melakukan pelecehan terhadap suatu agama tertentu.

Sebagai salah satu media yang murah (bahkan gratis) dan mudah digunakan, blog menjadi sebuah alat untuk berekspresi oleh beberapa kalangan melalui tulisan mereka. Sayangnya, kelebihan ini juga menjadi bumerang bagi blog sendiri. Kemudahan membuat dan mengelola blog membuat beberapa oknum tidak menganggap blog sebagai suatu hal yang serius. Tidak hanya itu saja, kebebasan di dunia internet juga menyebabkan beberapa blogger melanggar batas-batas dan etika yang seharusnya mereka jaga dalam blog mereka, anggapan bahwa tidak ada hukum yang berlaku di dunia maya masih banyak dianut oleh beberapa blogger. Apakah Anda masih ingat isu calon presiden dari partai republik di Amerika -- Sarah palin -- yang mengira bahwa Afrika adalah sebuah negara? Ternyata isu ini bersumber dari sebuah blog seseorang yang mengaku bernama Martin Eisenstadt. Padahal dalam perannya sebagai salah satu sumber informasi, tidak jarang blog-blog yang beredar di internet menjadi acuan media lain dalam menyebarkan informasi.

Sangat memprihatinkan jika kita mencermati pandangan umum terhadap blog jika lebih banyak blogger-blogger seperti mereka yang menyebarkan isu-isu yang tidak bertanggungjawab. Jadi apa yang perlu kita lakukan untuk membuat sebuah blog yang kredibel dan layak dipercaya?

Alkitabiah. Bukannya saya ingin terlihat sok rohani tapi saran saya yang pertama adalah gunakan Alkitab sebagai acuan. Ya, blog orang Kristen tidak boleh sama seperti blog orang lain pada umumnya, karena kita merupakan saksi Kristus di dunia. Cek dan ricek lagi, apakah yang kita tulis alkitabiah atau tidak, cek dan ricek lagi apakah yang kita tulis memiliki dasar Alkitab atau tidak, cek dan ricek lagi apakah yang ktia tulis bertentangan dengan firman Tuhan atau tidak. Jika ada satu saja hal yang melenceng dari Alkitab, lebih baik kita menulis ulang atau tidak jadi mem-posting tulisan kita tersebut.

Bermanfaat dan memiliki nilai positif. Apa maksudnya? Maksudnya adalah tulisan kita harus bermanfaat bagi orang lain. Ada pelajaran yang bisa dipetik dalam tulisan-tulisan kita. Dijamin deh, pasti jumlah hitsnya banyak banget nanti dan pembaca kembali lagi menengok blog kita. Nah, bagaimana dengan blog-blog yang berisi pengalaman pribadi? Apakah ada manfaatnya? Ada. Kita bisa menulis pengalaman pribadi kita, ditambah dengan sedikit renungan atau pelajaran yang kita ambil dari pengalaman tersebut.

Bisa dipertanggungjawabkan. Nah, ini adalah salah satu hal yang tidak boleh lupa. Kalau sekiranya kita tidak berani menanggung akibat yang terjadi dari tulisan kita, lebih baik jangan di-posting ke dalam blog. Misalnya kita menyebarkan fitnah bahwa mantan kita itu adalah seorang homo lantaran kita kesal dia memutuskan hubungan secara sepihak. Wah, bisa-bisa terjadi perang di dunia maya yang berbuntut panjang, yang berlanjut ke dunia nyata (Mungkin contohnya terlalu ekstrim).

Inilah sedikit panduan yang bisa saya bagikan untuk menulis blog. Saya tidak ingin menggurui, saya tidak ingin mengajari, saya hanya ingin sedikit berbagi. Saya yakin teman-teman yang lebih berpengalaman dalam dunia blog pasti memiliki pengetahuan yang lebih banyak. Saya tunggu masukan dari teman-teman sekalian :) (Bahasanya resmi amat yak...)