Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Cacat BUKAN Halangan (Dedy Yanuar)
Cacat BUKAN Halangan
Dipublikasi Artikel blog by Dedy Yanuar
wah, aku bener2 nggak pernah terlintas dipikiranku kalau aku akan diajak kepelatihan guru2 sekolah minggu. pertama kali aku ditawari hal tersebut, aku hanya bingung. pikirku "nih orang nggak tahu ya, kalau aku tuh cacat." setelah aku pikir2, nggak ada salahnya aku coba ikut acara pelatihan itu.
hari minggu tiba, saatnya saya kebhaktian. karena saya susah bangun pagi, maka saya ikut kebhaktian siang. sepanjang sian aku pikir2. hmm.... ngapain yah ntar dipelatihan itu??? ah cuek deh. lagian kemarin waktu diajakin orang itu nggak maksa kok. ya udah deh aku datang.
akhirnya aku datang juga ke tempat pelatihannya itu, semua guru2 sekolah minggu yg lain bengong. mungkin pikir mereka "ngapain si Dedy ikut pelatihan?"
pada saat itu, hatiku bener2 gak enak loh, sebab dicuekin sama yg lain. udah deh EGP. lagian kalau dicuekin atau dipandang hina sama orang aku sudah biasa.
pelatihnya pun tiba. mungkin nih pelatih juga bingung "ngapain nih orang pake kursi roda ikut2an" hoam makin gak enak nih perasaan, kalau rumahku disebelah gereja, mungkin aku akan pulang saat itu. sekali lagi, aku cuek saja, yah namanya juga orang cacat, ngk bisa berbuat banyak. ada sebuah lagu sekolah minggu yg awalnya begini.
aku adalah anak kecil, tak bisa berbuat banyak.
aku bukan berlagak usil, karna masih kanak-kanak.
yah aku memang nggak bisa berbuat banyak, seperti seorang anak kecil. tapi dengan kelemahankulah kuasa Tuhan menjadi sempurna. amin
sesi pertama dimulai. tentang motivasi. ditanyain beberapa guru sekolah minggu, motivasi mereka jadi guru tuh apa? (sesi satu ini dibawakan oleh kak Puji)
ada yg jawab, karena seneng ngelihat anak kecil, atau karena suka sama anak kecil (bukan pedofil ya? awas loh, kalau kepikiran seperti itu). ada lagi yg jawab karena lagi mepelajari sifak anak kecil (maklumlah sarjana psikolog gitu loh). lalu si pelatih ini tanya, nah kalau liat anak kecil yg lucu dan imuts, pasti seneng kan? (ya iyalah) lalu pelatih ini kasih gambaran. kalau anak kecil itu maaf "ingusan" apa yg kalian lakukan? langsung ada yg jawab, "ya di-lap-in(dibersihkan) lah" kata pelatihnya bagus. sebab ada guru sekolah minggu yg jijik-an.
trus karena pelatihnya ngelihat para gurunya pada JAIM (jaga image). maka si pelatihnya bilang ada 1 hal yg harus dipunyai sama guru sekolah minggu. ayo tebak apa itu?
yah masih pada jaim. syaratnya: "MUKA TEMBOK, HATI SUCI" pokoknya urat malu harus sudah putus.
langsung semuanya ketawa dan menunjuk ko Herry, sebab pada tahu kalau urat malunya ko Herry udah putus. tapi langsung ada komentar, ya malu donk kak (pelatih maupun para guru dipanggil kakak). kata pelatih ya memang harus seperti itu, apalagi kalau lagi cerita, kalau ngk berperang seperti artis sinetron, bisa nggak seru tuh ceritanya. tetep ada lagi yg protes "kalau sama anak kecil sih nggak malu, tapi malu donk sama suster2 mereka yg ada dibelakang, ntar bisa dibilang anak kecil." kalau sudah dianggap anak kecil, berarti peran kita sebagai guru sekolah minggu sukses.
karena masih pada jaim akhir, nyanyi pake gerakan. tetep masih pada malu2. padahal pelatihnya udah kayak badut loh, tetep saja saya sama guru2 sekolah minggu pada masih jaim semua.
wah sesi satu sudah lewat. HORE ada yg ultah, makan2, makan2. eh inget doa dulu. habis doa, baru deh makan2, ngk terasa waktu sudah berjalan 2 setengah jam. wow, padahal kebhaktian umum saja 2 jam. aku jadi pikir mungkin ini yg disebut sama Daud kalau gak salah "lebih baik satu hari dirumah Tuhan, daripada seribu hari ditempat lain."
istirahat 15 menit.
sesi kedua pun mulai. kali ini tentang memuji Tuhan dengan gerakan.
wah agak2 ngantuk, sebab pada habis makan bakmi. nih pelatih udah tahu kita pada habis makan disuruh gerak2, ya pada males. bukan jaim lagi alasannya, tapi karena kenyang.
pada sesi kedua ini pelatihnya beda lagi. nama pelatihnya kak Yudi. wah pelawak mah kalah sama dia, orangnya lucu banget kayak badut. kayaknya nih orang pinter main sinetron deh. bagi yg punya kenalan boleh tuh undang dia jadi pemeran sinetron.
kak Yudi ini membahas tentang ketika ibadah berlangsung. kak Yudi mengajarkan mengendalikan suasana di dalam kebhaktian sekolah minggu. yah modal utama "MUKA TEMBOK, HATI SUCI" tetap dipakai disini. kata kak Yudi kalau nyanyi tuh jangan setengah2, harus antusias gerakannya. sesi kedua ini berbicara tentang mengendalikan anak dikebhaktian sekolah minggu. salah satu tipsnya: jangan pernah melihat ruangan hanya sebagian, tapi pandanglah seluruh ruang kebhaktian itu.
sesi kedua pun berakhir, dan pelatihan akan disambung ke minggu berikutnya.
Saya ucapkan terima kasih kepada BAPA yang di sorga, kak Puji, kak Yudi, om Yanto, ko Aries, Ci Sarah, Ci Susan, dan guru2 sekolah minggu yg lainnya.
- Lost Admin's blog
- Login to post comments
- 2787 reads
Lost comment
6-12-2008
Name: evan
keren kakak jd guru ja
cara ceritanya lucu aku yg baca ja ngakak2 sndiri
23-12-2008
Name: ari_thok
Ded, aku punya temen deket cewek, dia juga cacat lho, tapi semangatnya luar biasa dalam mengajar anak-anak. Meski ada tantangan dengan kurangnya guru pengajar, harus berjerih lelah karena waktu liburnya sabtu jadi berkurang, dan kadang juga harus rapat, wah ribet deh, tetapi rasa cinta dia terhadap anak kecil itu yang membuat dia tetap semangat, tak peduli fisiknya, pokok semangat. Banyak anak-anak yang diajarnya menjadi sayang balik terhadapnya. Jadi, cacat memang bukan halangan kok, yang penting punya hati untuk melayani deh. :)
Btw ceritanya asyik tuh, tetap semangat ya Ded.