Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Emailnya Tuhan
Setelah cukup lama absen dari internet, akhirnya ak mempunyai kesempatan buat mampir sebentar ke warnet dan buka email. Begitu membuka email, aku terkaget-kaget karena mendapatkan email sampe ratusan (kebanyakan sih spam). Satu hal yang pasti, aku capek sekali memberi tanda chek dan menekan delete untuk menghapus setiap email yang tidak kuperlukan. Dan sedikit rugi karena billing warnet terus berjalan selama ak melakukan penghapusan massal ini.
Sambil menghapus email, ak berpikir. Bagaimana seandainya Tuhan punya email? Pasti inboxnya penuh banget, tidak hanya puluhan atau ratusan email yang diterimanya, tapi milyaran email dari setiap orang di penjuru Bumi yang minta ini itu. Mulai dari minta lulus ujian, minta sepeda motor baru, minta pacar, minta ketemu artis idola, minta menang undian dan minta minta lagi yang lainnya.
Hebat sekali ya Tuhan ini pikirku. Dia tidak pernah mengeluh sama permintaan kita yang aneh-aneh, Dia tidak pernah absen membaca setiap email yang diterima-Nya sekalipun jarinya capek klik sana klik sini membuka dan Dia tetap setia membaca email kita satu-persatu.
Kalau dibandingkan sama aku rasanya jauh sekali. Untuk meluangkan waktu dua jam saja di gereja hanya untuk duduk manis mendengarkan pendeta dan menyanyi rasanya sudah malas sekali. Terbayang film kartun demi film kartun yang harus dilewatkan. Hari minggu yang seharusnya bisa dilewatkan dengan tidur hingga pukul sepuluh siang, harus dilewatkan dengan bangun pukul enam pagi untuk mandi dan bersiap-siap, maklum mama hanya mau pergi kebaktian pagi pukul delapan pagi. Mama bilang minggu pagi adalah waktu yang terbaik untuk pergi ke gereja.
Temanku pernah bilang, "Ngapain sih loe malas banget ke gereja. Buat tujuh hari yang udah dikasih Tuhan ke kita, sehari duduk di gereja ga akan ada salahnya kan?"
Benar juga yang dikatakan temanku. Kini kalau kuhitung-hitung sudah berapa kali dalam sehari aku mengeluh, meminta, memohon, dan berdoa pada Tuhan. Misal Tuhan punya email, mungkin aku sudah mengirimkan tujuh belas email per harinya.
Ah, Tuhan maafkan aku karena aku egois, sesuka hati, mau menang sendiri, dan manja. Tuhan, Maafkan kalau aku sudah membuat tangan Tuhan jadi pegal dan mata Tuhan jadi merah karena kelelahan. Terimakasih sudah membaca semua emailku, mulai sekarang aku akan berusaha menjadi anak yang baik. Aku bangga sama Tuhan, Engkau memang luarbiasa.
- amelia's blog
- Login to post comments
- 2210 reads
^^
thanks untuk perenungannya.. jarang juga mengondisikan diri di sudut pandang Tuhan..
Gw juga bangga pada Tuhan. Dia memang luar biasa..
Maafkan seluruh kesalahanku juga Tuhan, Yesusku.. :)