Hemat Pangkal Miskin

aaaaaaaaaa. kayaknya mau teriak2. karena kesel banget. uh kesel, barang jualanku dicolong maling kemarin sore. benar2 parah tuh Firman Tuhan.

Amsal 11:24  Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.

aku ngomong sama Tuhan. "uh, kan aku hemat, karena ntar di akhir bulan mau buat pesta ulang tahunku" "kok tiba2 uangku dirampok lagi si?"

teman2 mungkin berpikir saya ini pelit. bukan hemat. teman2 bisa mencari bukti sendiri, dengan tanya ke teman-temanku yg di gereja. apakah aku pelit atau aku suka memberi? silahkan ditanya kalau ngk percaya. kalau percaya, mari baca kelanjutannya.

kayaknya kemarin Tuhan Yesus ngoong begini sama aku. "ded, bukankah kamu telah menyerahkan pegang kendali hidupmu kepada-KU?"

gubrakkkkk

aku jadi minta ampun sama Tuhan. "ampuni aku ya Tuhan. karena ngomel2 sama Tuhan"  "aku juga ingat bahwa semua hartaku adalah milikmu, dan Engkau berhak mengambilnya kapan saja"

teman2 mungkin berpikir bahwa aku ngk bayar perpuluhan. "ini pertanyaan paling bodoh, dari pertama kali buka sampai bulan ini aku selalu bayar perpuluhan"

ha4x. perpuluhan itu hukumnya wajib, kata orang seberang bilang. tapi bagi kita membayar perpuluhan adalah mencoba mengembalikan apa yg menjadi miliknya Tuhan (bukan untuk memperkaya pendeta).

cerita sedikit: aku kesal kalau ada jemaat di gerejaku yg menganggap pendeta/gembalaku tuh gak butuh lagi sumbangan dalam bentuk apapun. misalnya makanan, dll. tapi mereka yg berpikiran seperti itu sangat salah besar. aku yakin orang yg berpikiran seperti itu berdosa banget. lah kalau ngk tahu jangan ngomong sembarangan. coba saja ke rumah gembala/pendeta, orang2 sini menyebutnya pastori.

di pastori itu seperti rumah kita sendiri. kalau ada makanan yg sudah dibuka, seperti kue, biskuit, permen, dll. boleh dimakan. bungksnya juga kalau mau dimakan juga boleh. wkwkwkwkwkwk. bukan hanya itu, istri pendeta/gembala setiap kali kami datang kesana pasti ditawarin makan. kalau ngk ada makanan dirumah, biasanya dibeliin makanan dari penjual2 yg lewat pastori. aku dan teman2 yg suka ada dipastori pasti ngk akan menyesal karena mempersembahkan korban perpuluhan itu.

Kembali ke topic, lalu kenapa saya masih kena dicolong sama maling? "bukan daging maling, daging maling emang enak. aneh tuh merek, masak mereknya maling." 

ya seperti penjelasan diatas, bahwa Tuhan mau membuat hidup kita tidak membosankan.

Gbu

Dedy Yanuar