Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Kamu Berharga
Lihatlah,
betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita
disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah.
1 Yohanes 3:1
Hari itu di kelas
ibu guru sedang menjelaskan kepada murid-muridnya tentang konsep Allah
Bapa. “Anak-anak, Bapa yang di sorga itu sama seperti bapa kita di
dunia.” Ada yang ingin menyampaikan seperti apa Bapa di sorga itu?”
“Menurutku Allah itu adalah seorang hakim seperti ayahku. Ia seorang yang sangat adil dan gagah berani.” “Bagus sekali, Andy. Ibu kira juga demikian.. Allah kita adalah Allah yang berwibawa dan adil.” “Bagaimana menurutmu Mat?”
“Ayahku adalah
seorang pengusaha yang kaya dan terkenal. Saya rasa Allah yang di sorga
juga sama seperti ayahku seorang yang sangat kaya dan sangat terkenal.”
“Baik, Mathew.. kali ini kamu juga benar, Allah kita adalah Allah yang sangat kaya.. Ia yang pemilik alam semesta ini.”
Satu persatu
anak-anak di kelas menyampaikan pendapatnya dengan penuh kebanggaan
karena mereka juga sedang “memamerkan” ayah mereka. Tetapi berbeda
halnya dengan Eddy yang sejak tadi tampak tertunduk dan gelisah..
“Baik Eddy, apakah kamu memiliki pendapat yang lain?”
Muka Eddy
memerah, dengan tertunduk ragu Eddy mulai menyampaikan pendapatnya,
“Ayahku seorang pemulung… jadi saya pikir… Allah Bapa itu seorang
Pemulung Ulung.” Spontan kelas menjadi riuh dan mulai mentertawakan
Eddy. Ibu guru saangat terkejut mendengar pernyataan Eddy, “Eddy apa
maksudmu mengatakan bahwa Allah itu seorang pemulung ulung?”
Untuk pertama
kalinya Eddy mengangkat wajahnya dan menatap ke sekeliling sebelum
akhirnya menjawab, “Karena Ia memungut sampah yang tidak berguna
seperti Eddy dan menjadikan Eddy manusia baru, Ia menjadikan Eddy
anakNya.”
Benar seperti kata
Eddy. Allah mengambil sampah seperti kita untuk dikasihi. Allah
mengangkat kita “si pendosa”, kita “si pezinah”, kita manusia serakah,
kita mahluk egois yang suka memberontak, kita “si pengkhianat” yang
mengecewakan, kita orang yang tidak berguna untuk menjadi anak-Nya.
Tapi Allah memungut sampah seperti kita menjadi anak-Nya. Teman, kita
diadopsi menjadi anak Raja. [ini namanya kemurahan hati]. Memang kita
ini kotor.. memang kita ini ga berharga.. memang dosa kita teramat
sangat menjijikan… memang kita bau busuk.. tapi kemurahan-Nya selalu
mau memungut hidup kita. Ijinkan Dia mengasihi anda kali ini saja..
Dari ayat yang kita
renungkan hari ini kita belajar bahwa mahalnya nilai hidup kita bukan
karena siapa kita [sama sekali bukan karena kita lebih baik dari orang
lain, perfume kita “polo sport” or karena kita treatment kulit jutaan].
Sampah seperti kita memiliki nilai yang tinggi hanya karena suatu fakta
yang luar biasa bahwa Allah mengasihi kita dan memanggil kita anak.
Sejak kita mempercayai Yesus, kita adalah anak-anak Allah, bukan untuk
sementara waktu, sewaktu-waktu [bukan waktu kita baik aja] atau dalam
kurun waktu [bukan selama kita setia aja] tertentu tetapi untuk
seterusnya kita menjadi anak-Nya.
“Orang lain bisa
membuat janji untuk mengasihi kita dan gagal menepatinya… tetapi Allah
tidak pernah gagal untuk mengasihi kita. Allah betul-betul tergila-gila
pada kita” (Max Lucado)
- andrea's blog
- Login to post comments
- 4037 reads
wow wow
"Allah betul-betul tergila-gila
pada kita"
..wow
• the kingdom, the power, and the glory, are Yours 4ever •
• the kingdom, the power, and the glory, are Yours 4ever •