Kasih yang Lebih Besar

"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13 -- AYT)

Sebuah kutipan dari Sper menuliskan demikian,
"Allah tak kan melupakan anak-anak-Nya
Dia tak kan menelantarkan kita;
Kasih sayang-Nya kekal selamanya -
Bahkan ketika kita tak menyadarinya."

Benar sekali yang Sper tuliskan bahwa kita memiliki Allah yang tidak pernah meninggalkan kita. Dia Bapa yang mengasihi kita. Kasih-Nya dibuktikan dengan pengorbanan Anak-Nya yang tunggal di atas kayu salib untuk menggantikan posisi kita. Darah-Nya tercurah untuk menghapus dosa kita. Manakah ada kasih yang lebih besar dari kasih Yesus? Tidak ada. Di seluruh dunia ini, di segala zaman tidak ada kasih yang seperti Yesus.

Tuhan Yesus tidak hanya mengasihi kita, Ia juga sahabat kita, berjalan setiap hari bersama kita dan memberikan kita tuntunan supaya kaki kita tetap berpijak dalam kebenaran firman-Nya. Semua itu adalah bukti bahwa Yesus mengasihi kita. Lalu, sudahkah kita mengasihi Yesus? Apa saja yang sudah kita lakukan untuk menyatakan kasih kita kepad-Nya? Sudahkah kita mencintai firman-Nya setiap hari? Memiliki waktu khusus untuk bersaat teduh dengan-Nya? Sudahkah dalam bertutur, berperilaku dan berpikir kita sudah melakukannya sesuai dengan kebenaran firman-Nya?

Terkadang pada saat kita menghadapi pergumulan, kita justru berpikir bahwa Allah sudah melupakan kita. Kasih Allah kepada kita adalah selebar tangan Kristus yang terlentang di kayu salib. Kelembutan kasih sayang dari Bapa Surgawi adalah perwujudan kasih yang abadi. Karena, Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita, marilah kita menyatakan kasih kita kepada-Nya. Hidup bagi Dia. Serta senantiasa melakukan yang terbaik bagi hormat dan kemuliaan Bapa.