Bis kami berhenti di sebuah bangunan sederhana panti asuhan di tepi kota. Di istana kecil nan sederhana tersebut tinggallah “pangeran” dan “tuan puteri” kecil yang kurang beruntung. Panti asuhan tersebut mempunyai sebidang kebun sayur, sebuah aula minimalis dan beberapa bilik tempat anak-anak menetap.