Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
me.. it's all about me..
Salah satu tanda
akhir jaman adalah manusia menjadi semakin mencintai dirinya sendiri…
alias egois. Yups… benar sekali. Orang-orang yang alturis (mementingkan
kepentingan orang lain) sudah menjadi semacam benda antik di museum.
Bahkan dalam gereja pun sangat sulit menemukan mahluk jenis gini. Dari
hasil angket yang pernah saya bagikan kepada aktifis remaja (yang
notabene menyatakan dirinya sebagai orang yang cukup dewasa
kerohaniannya), hampir setengah dari kami sama sekali belum menganut
dan tidak cukup tertarik dengan prinsip alturis ini… kami aktif luar
biasa di gereja… kami melayani hampir setiap hari… kami menjadi pelayan
di mimbar… tapi ironis sekali, secara tidak sadar kami melakukan semua
itu untuk diri sendiri (jauh di lubuk hati… kita tau… seringkali kita
melakukannya). Manusia dari jaman ke jaman akan semakin mementingkan
dirinya sendiri… bukan Allah, bukan sesamanya… yang nomor satu itu
saya… yang penting saya puas… yang penting saya nyaman dulu… baru
pikirkan orang lain..
Firman Tuhan juga
membahas tentang sikap ini dalam perumpaan tentang orang Samaria yang
murah hati di Lukas 10:25-37. Dari perikop tersebut kita menemukan 3
tipe orang.
1. Orang yang berprinsip memberi karena KEUNTUNGAN
Saya
akan menolong orang-orang yang bisa memberi keuntungan kepada saya
(pemimpin yang dapat mempromosikan saya… temen-teman yang bisa
dimanfaatkan, orang-orang yang berpengaruh… orang-orang yang bisa
memenuhi keinginan saya, orang-orang yang berguna bagi saya, dst).
[egois yang nyata].
Atau
ini juga berarti… menghindar untuk menolong orang kalau tidak
menguntungkan saya… Merugikan orang lain sih tidak… tapi jangan
menganggu kepentingan saya… kamu ya kamu.. saya ya saya… kita tidak ada
hubungan.. [egois yang tersembunyi]
Teman…
bukankah kita hanya mementingkan diri sendiri… kita hanya memilih
melakukan hal-hal yang kita suka… kita hanya akan menolong orang kalau…
saya lagi ga sibuk… mood saya lagi baik… orang itu ga nyebelin… orang
itu suatu saat bisa bantu saya… dst… kita gagal untuk melakukan Firman
Tuhan. Seringkali kita hanya mementingkan orang-orang dengan harapan
kita mendapatkan keuntungan dari mereka. Kalo mereka sudah tidak
berguna lagi.. yah.. maap… c u bye bye…
[Bukan ini yang amsal maksud tentang orang yang memberi…]
2. Prinsip memberi karena PERINTAH
Artinya…
saya hanya akan menolong orang-orang karena kewajiban saya… saya orang
Kristen… so… saya harus menolong pengemis donk… apa kata dunia kalau
saya tidak memberi pertolongan… saya kan seorang pelayan di gereja,
jadi yah kalau ada orang yang minta pertolongan ga enak kalo saya
tolak… dia kan orang-orang yang pernah menolong kita masa kita ga bales
kebaikan dia… merekalah orang-orang yang pantas mendapatkan kebaikan
kita… menyumbangkan uang buat orang miskin?? Itu kan urusan gereja…
saya kan sudah perpuluhan… Angkat-angkat sound system yang berat… ah
itu mah tugas perlengkapan bukan tugas saya… dst…
Yah…
yang menjadi dorongan orang-orang seperti ini adalah harus-harus-harus
dan harus… mereka menolong orang sebenarnya juga untuk kepentingan
mereka sendiri. Seringkali mereka hanya melakukan hal yang sekedarnya…
Motif seperti ini membuat pertolongan yang diberikan bersifat
basa-basi… tidak sungguh-sungguh. Mottonya: “yang penting udah
ditolong… udah bagus ditolong…”
Teman
bukankan seringkali kita juga melakukan hal ini… kita hanya menolong
karena rasa terpaksa… karena status… karena perintah… bukan karena
kasih… bahkan kadang seringkali kita melakukannya karena Firman Tuhan…
hal ini benar… tetapi tidak tepat… karena seharusnya Firman Tuhah
mengajarkan kita untuk melakukan dengan prinsip yang ketiga.
3. Prinsip memberi karena ORANG LAIN BENAR-BENAR MEMBUTUHKANNYA
Artinya…
saya akan menolong dan mengutamakan siapapun seperti Tuhan Yesus… kalau
ada temen yang sedang bergumul saya akan berusaha menemaninya walau
saya juga lagi BT (abis dia kayanya butuh pendengar yang baik)… saya
akan mentraktir teman saya biar dia merasa dikasihi (bukan
mengaharapkan suatu hari ditraktir balik)… saya akan menjadi teman yang
baik (supaya dia mengalami Yesus… bukan supaya saya menjadi idolanya)…
Dorongan
ini adalah apa yang Tuhan maksud… dorongan ini menimbulkan suatu
tindakan alturis yang sejati… yang tidak asal… yang betul-betul bisa
mengubah hidup orang. Tindakan yang benar-benar seperti Tuhan Yesus
yang penuh denga kasih dan selalu bersedia melakukan yang terbaik bagi
orang lain. Dan hari ini kalau kita ingin menjadi murid-Nya yang
sejati… kita benar-benar harus mempelajari jurus yang paling ampuh,
yaitu seni mengutamakan orang lain seperti Yesus.
Amsal 11:25 Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.
Dunia mengatakan
untuk mempertahankan apa yang kita miliki sebisa mungkin, tetapi Allah
memberkati mereka yang melepaskan harta, waktu dan energi –nya bagi
sesamanya. Allah berjanji, ketika kita memberi, Dia akan menyediakan
kebutuhan kita lebih daripada apa yang dapat kita miliki. Sukacita
kebebasan dari hati yang tidak egois diberikan hanya kepada kita
orang-orang yang tahu seni mengutamakan orang lain.
post by: andre
- andrea's blog
- Login to post comments
- 3447 reads
inilah aku....
aku sangat2 suka kalau ada orang yg membahas tentang memberi. sebab memang sudah mulai langkah menemukan ada orang yg mau memberi ke sesama. apalagi kalau sudah menyangkut soal "uang". wah, disinilah beberapa orang Kristen dapat diketahui aslinya, apakah dia seorang yg pelit atau tidak?
setahu aku, orang Kristen kalau untuk sumbangan untuk orang yg benar2 membutuhkan seharusnya mau memberi, tapi ada beberapa orang yg mau memberi hanya kalau lagi "trend".
misalnya trend nyumbang ke situ gintung, pada rame2 nyumbang kesana. padahal di gerejanya mungkin saja masih ada jemaat yg lebih buruk keadaannya dari yg di situ gintung.
dari tulisanmu aku cuma agak tidak setuju akan tulisanmu "seni mengutamakan orang lain"
sebab Tuhan Yesus berkata: "Kasihilah sesamu manusia seperti dirimu sendiri."
kalau diri sendiri saja kurang/tidak dikasihi, bagaimanakah caranya mengasihi orang lain? kalau mengasihi orang lain, tanpa mengasihi diri sendiri = perbuatan sia-sia. itu hanya untuk memuaskan nafsu/keinginan kita saja.
tapi janganlah memuaskan nafsu kita dengan menuruti semua keinginan kita. jangan berkata dalam hati "aku akan memuaskan diriku, sesudah itu barulah aku meberi kepada orang lain."
hahahaha. kalau sampai ada orang yg berkata/berkeyakinan kayak gitu, sebaiknya JANGAN MENYEBUT DIRIMU PENGIKUT KRISTUS. sebab sampai kapanpun kamu tak akan bisa memberi kepada orang lain.
cth kasus:
ada seorang pemuda yg bisa dibilang ekonominya cukup, hanya lebih sedikit. pemuda ini hendak membeli Pizza yg harganya sekitar 100 ribu rupiah. ketika dia hendak telpon pizza, temannya kasih tahu, kalau ada jemaat yg baru saja masuk rumah sakit (jemaat ini dari ekonomi cukup/pas-pas-an). maka pemuda itu tidak jadi beli Pizza, lalu menyumbangkan 100 ribu rupiah ini untuk jemaat yg baru masuk rumah sakit itu. sebab pemuda ini berpikir, kalau dia ngk makan pizza, dia ngk akan mati. jadi dia sumbangkanlah 100 ribu itu ke jemaat yg miskin.
:)
tengkiu buat masukannya...
tengkiu buat masukannya... hahaha... senang bisa berdiskusi dengan ka dedy..
betul saya juga pernah berpikir dari ayat yang mengatakan kasihi orang lain seperti diri sendiri... tapi saya pikir lebih dari itu... Tuhan Yesus mengasihi kita lebih daripada Dia mengasihi diri-Nya sendiri... Ia mati di kayu salib untuk orang lain. Yesus menunjukkan pengorbanan dan seni tentang mengutamakan orang lain daripada diri-Nya sendiri. itu yang sedang saya terus pelajari dan saya gumulkan dalam hidup saya. Untuk menjadi seperti Yesus. Tapi ayat mengasihi orang lain seperti diri sendiri juga sangat tepat, dan bukankah statment yang di katakan seni mengutamakan orang lain juga sejalan (tidak kontradiksi dengan ayat tadi)...
itu maksud saya... tengkiu... komentnya juga jadi berkat buat saya...
btw ada buku yang baik sekali tentang belajar memberi, mungkin kaka sudah pernah membacanya, judulnya "improving your serve", karangan Charles Swindoll. bukunya luar biasa banget... mengajarkan tentang mengutamakan orang lain...
thx yupsss....
father bless =)
thanks
iya betul tujuan Allah untuk hidup kita adalah kebaikan..dan setiap saat kita dipimpin oleh Roh untuk menjalani hidup yang membawa kita menjadi serupa dengan Yesus..itulah tujuan hidup kita sesungguhnya.
thx... actualy bahan ini
thx... actualy bahan ini saya renungkan waktu saya menyelesaikan studi di jurusan psikologi. skripsi saya membahas tentang motivasi orang ketika melakukan perbuatan baik.. dan luar biasa... prinsip2nya sejalan dengan Firman Tuhan. dan saya sangat bangga akan Firman Tuhan.. buku terbaik... sumber dari segala sumber pengetahuan... hehehe... thx juga buat ka darius yang udah kasi koment... gbu