Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Menulis Dengan Jujur
saat cerita sama seseorang, sering kali aku khilaf (bohong). ya aku tahu bohong itu dosa. tapi dengan sedikit kebohongan itu membuat ceritaku menjadi lebih hidup/nyata.
walaupun begitu, ketika saya berhenti cerita kepada seseorang, saya sering bilang "maafkan saya, tadi saya membohongi kamu." ha4x.
membuat cerita jujur sebenernya gampang, gampang, sus( ya gampanglah). cuma tulis yg ada di pikiranmu yg sebenernya. dan jangan membohongi diri sendiri. kalau sudah bisa membohongi diri sendiri, bahaya banget tuh.
aku belakangan ini suka menulis hal-hal yg aku pikirkan, dan lakukan. aku biasanya sebelum bercerita tentang suatu hal, maka aku melakukannya terlebih dahulu. bila memberi efek yg bagus, maka aku akan bagikan atau tuliskan.
ada kalanya aku menulis apa yg aku pikirkan saja. aku tahu, aku ini kurang pengalaman. makanya aku menulis sambil bertanya. apakah pemikiranku ini salah atau tidak, baik atau benar? (yg baik belum tentu benar, yg benar sudah pasti baik)
Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat. (Amsal 28:26)
dan tidak sering saya menulis tergantung mood, kalau mood lagi marah2 dan bete. maka isi tulisannya maki-maki, dan bikin bete orang yg bacanya.
kalau suasana hati lagi menyukai seseorang, maka tulisannya tentang kasih/cinta.
kalau suasana hati lagi sedih, patah hati, remuk jiwa (lebai ya? he4x). tulisannya mencoba menghibur diri sendiri dan terkadang menulis mengasihani diri sendiri (bahaya oh bahaya).
salah satu tulisan aku ketika suasana hatiku sedih melihat temanku yg takut kehilangan teman. aku mau menghibur dia, tapi aku ngk tahu caranya. sehingga aku buat judulnya "Kita Butuh Teman"
tentu saja setiap kali kita menulis sesuatu harus punya tujuannya, tanpa tujuan maka akan membuat isi tulisannya hampa. dan pastinya kita harus tahu kira2 yg akan baca tuliskan ini siapa. kalau yg bacanya adalah anak sekolah minggu, ngk mungkin kita menuliskan dengan gaya tulisan anak remaja. pasti anak sekolah minggu itu akan bingung bacanya.
jadi, menulislah dengan jujur.
nb: aku paling benci/tidak suka menuliskan "aku menuliskan dengan jujur". sebab jika seseorang menuliskan seperti itu, dia meragukan orang yg membaca tulisannya.
JLu
Dedy Yanuar
- Dedy Yanuar's blog
- Login to post comments
- 3662 reads
belajar nulis di mana?
tentu saja setiap kali kita menulis sesuatu harus punya tujuannya, tanpa tujuan maka akan membuat isi tulisannya hampa.
ya, ak setuju sama kamu, klo nulis kita emang musthi punya tujuan, minimal ada moralnya ga sih tulisan kita itu, jadi berkat engga? Bahkan ketika kita nulis cerpen, dongeng, renunga, atau sekedar curhat.. Duh susah ya...
dan pastinya kita harus tahu kira2 yg akan baca tuliskan ini siapa. kalau yg bacanya adalah anak sekolah minggu, ngk mungkin kita menuliskan dengan gaya tulisan anak remaja. pasti anak sekolah minggu itu akan bingung bacanya.
Setuju juga, itu namanya mengenali pembaca kita.. heheheh.. belajar nulis darimana sih kamu Ded?
belajar dari....
aku belajar nulis waktu di sekolah TK. waktu itu aku ngk mau sekolah, bahkan sering mau kabur dari sekolah. dan waktu aku TK aku ngk suka sekolah karena ada anak yg nakal.
waktu itu aku nulis angka 4 jadi kursi. ha4x.
ah serius, aku mungkin belajar dari orang2 yg ada di sabdaspace, seperti pak Purnawan. ditambah banyak2 baca Alkitab biar tahu kalau di Alkitab ngk ada kata "gue atau gw", adanya "aku". he4x.
nb:kalau tulisan om hai hai,di ss berat2(gk tahu berapa kilo). ngk enak bacanya kalau sambil makan atau ngemil. he4x.
JLu
tulisan hai hai
kadang2 klo baca tulisannya hai hai perlu dibaca beberapa kali
biar bs dicerna dgn baik,hehehe
• the kingdom, the power, and the glory, are Yours 4ever •
• the kingdom, the power, and the glory, are Yours 4ever •
lebai?
hahaha... i'll keep reading yours, bro
komennnn
Setuju juga neh saya, nulis harus jujur.
misalnya kalo mau menjadi contoh buat orang laen melakukan sesuatu, pastinya kita juga melakukan hal tersebut dl, sehingga apa yang kita tulis bener2 nyata ada dlm hidup kita. jadi ga sekadar ngomong or nulis doank tanpa bener2 kita hidupi.
Tapi terkadang hal yg kita tulis masih kita gumuli untuk melakukannya dalam kehidupan sehari2nya.
ada komen ttg ini??
heheheh
thx before