Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Pusat Kasih Nya
Sinar matahari pagi menerawang melalui celah jendela, berkas sinarnya seakan menyambutku dalam menjalani hidupku tujuh jam ke depan, berjuang di bangku smp (ato berjuang menahan rasa kantuk ya).. Berasa aneh waktu aku mengecek locker bawah meja, ada selembar kertas, berisi gambar Yesus sedang menggembalakan domba-domba Nya.. sepintas ga ada yang spesial dari gambar itu..
Aneh pikirku, darimana datangnya, mengingat mayoritas siswa bukanlah orang kristiani.. Segera kusimpan. Aku takut peristiwa vandalisme terhadap alkitab tempo hari terulang kembali. Waktu itu ada semacam komsel di kelas, namun ada sebuah alkitab yang ketinggalan, lupa dikembalikan ke ruang agama,, beberapa hari kemudian didapati alkitab itu udah dicoret-coret oknum radikalis ekstrimis vandalis..apalah namanya.. “Pokoknya ku simpen dulu deh, ntar aku tanyain sodara2 seiman, siapa tau punya mereka,” pikirku.. Namun tak satupun temen-temen yang mengklaim kepemilikan gambar tersebut..
Tiga tahun berlalu..
Sobat, aku percaya setiap periode hidup kita diwarnai dengan suatu step yang aku istilahkan dengan zero point, ato titik nadir. Dimana saat itu kita ngerasa gagal en seolah segalanya sia-sia, menghadapi suatu krisis identitas dan gak pede sama sekali buat ngejalani hidup.. Yup, aku berada pada kondisi zero point ketika itu. Di kelas 1 sma aku ngerasa studiku hancur dan sekan harus aku jalani itu sendiri.. Seperti biasa, kala itu aku sedang meratapi hidup.. tak sengaja aku menemukan selembar kertas, tiga tahun lalu, bahkan rasanya udah lupa dari mana kertas itu.. Ketika aku perhatikan lebih detail, tampak Yesus sedang menggendong seekor domba, dan domba yang menjadi pusat kasih Nya justru domba yang paling kecil, lemah dan ga berdaya..
Saat itu aku sadar betapa Tuhan peduli terhadap jalan hidupku, Tuhan tau kapan aku terluka bahkan dari sejak tiga tahun lalu Ia persiapkan jawaban Nya.. Aku mulai belajar bersyukur dan berjalan dalam rencana Nya. Secara perlahan aku dipulihkan, saat itu aku menyadari bahwa segala sesuatu yang seakan ga sempurna sebenarnya udah sempurna, dengan caranya sendiri..
Tuhan itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan;
Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya (Nahum 1:7)
- Yoshua's blog
- Login to post comments
- 2900 reads