Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Sekolah Tepi Danau
Tidak seperti hari biasa, pagi itu Danau Galilea ramai dikerumuni banyak orang. Riuh rendah bahasa manusia terpadu dengan suara debur ombak memukul tepian danau. Sementara lukisan panjang di ufuk timur menemani anak burung camar menari di ujung cakrawala.
Yup, masih pagi benar ketika Yesus sampai di tepi danau. Kedatangan Nya diikuti warga kampung sekitar, kampung yang umumnya hanya berisi gubug-gubug sederhana milik nelayan dan kuli angkut.
Yesus mendatangi dua nelayan sedang melepas lelah di buritan kapal, “Petrus, Andreas.. Bolehkah Ku menumpang di kapalmu? Mungkin jika kita agak bertolak ke lepas pantai, aku dapat lebih jelas mengajar mereka.”
Mereka pun bergegas menaikkan layar, mendayung dan membuang sauh. Sementara Yesus mengajar, Petrus bercakap-cakap dengan Andreas, “Hari yang buruk, semalaman tanpa hasil..” Andreas hanya tersenyum kecut, “Iya, padahal ini sirang keberuntunganku..” ujarnya sambil asyik memperbaiki jaring sirangnya.
“Lihat, hanya ini, mana laku di koperasi? Coba kalau ada tengkulak yang minat..” Petrus masih mengomel sambil meratapi pasu yang hanya berisi sarden dan udang kecil, “Uh..pekerjaan ini bikin bete.. Seandainya ku punya pekerjaan yang bisa kunikmati..” Sementara Andreas rupanya lebih tertarik mendengar ajaran Yesus daripada ajaran Petrus.
Sambil mengajar Yesus mendekati Andreas dan Petrus, “Hal kerajaan Sorga ibarat sirang ini, nelayan mengumpulkan ikan yang baik dalam pasu, lalu membuang ikan yang tidak baik. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkannya dalam dapur api..”
”Guru, ikan yang baik di danau ini sudah habis. Semua ikan yang tersisa patut dicampakkan. Tampaknya sorga bakal sepi, hanya berisi kita berdua. Hohoho..” celetuk Petrus. Sejenak suasana hening, para murid Yesus yang lain melirik tajam Petrus, menganggapnya tidak sopan telah menyela ajaran Yesus, Andreas pun menyenggol lengan Petrus, “Minta maaflah pada Guru..”
“Aku hanya bercanda.. Lihat, kenyataannya beberapa hari memang ini kita tidak mendapat apa-apa,” jawab Petrus sambil memperlihatkan isi pasu
“Petrus, kau belum meminta bantuan Ku. Hari ini Aku akan tunjukkan pelajaran pokoknya, yaitu melibatkan Aku dalam pelayanan kalian. Coba lemparkan sirangmu sekali lagi..” sahut Yesus
“Baiklah, Guru..” dalam hati Petrus sangsi, Yesus..Dia kan hanya tukang kayu, tahu apa soal nangkap ikan. Petrus pun melemparkan sirang ke samping perahu. Setelah beberapa saat ditariknya kembali. Bukan main terkejutnya! Jalanya penuh dengan ikan gurameh, hering, makarel. Woow..amat besar dan berat, sampai dipanggilnya temannya dari perahu lain untuk menolongnya, bahkan perahu-perahu itu nyaris tenggelam saking beratnya.
Petrus sejenak menatap di mata Yesus. Ia teringat baru kemarin berjumpa dengan Yesus, tapi ada sesuatu yang berbeda, yang belum pernah ia lihat dari orang lain. Saat itu Yesus berkata, “Ikutlah Aku, kau akan Ku jadikan penjala manusia..”
“Penjala manusia? Apa maksudnya? Aku tidak tahu.. tapi yang jelas Aku percaya pada Yesus..” kata Petrus dalam hati,
“Teman-teman, hari ini kita pesta sea food! Hahaha..” Petrus tertawa lepas setelah beberapa hari hanya tertunduk lesu. Tawa riuhnya sampai ke bentangan bukit di sekeliling danau.
- Yoshua's blog
- Login to post comments
- 4556 reads