di kirbat Mu

Ini permainan yang beda. Dibanding games RIP, hand pattern ato filosofis balon yang pernah aku sharingkan sebelomnya. Yup, permainan “di kirbat Mu” bukan sekedar ice breaker pengisi waktu, namun juga menuntut ketekunan pemimpin game/ ketua komsel untuk memberi perhatian lebih kepada anggotanya.

Sebelomnya adakah yang tau, kirbat itu apaan sih? Kirbat adalah sebuah wadah yang biasa digunakan untuk menampung air, anggur ato susu, biasa terbuat dari kulit ato tanah liat (ini menurut kamusnya YLSA loh..) Nah apa yang membuat kirbat begitu istimewa? Ternyata kirbat bukan sekedar tempat penyimpanan, lebih dari itu, di dalam kirbat terjadi proses fermentasi yang mengubah sari anggur menjadi anggur siap minum (wine), juga susu menjadi mentega.

Hal ini berangkat dari kebiasaan orang Yahudi yang menganggap semakin lama disimpan / terfermentasi, kualitas anggur semakin jempol. Itulah kenapa disebutkan dalam Alkitab bahwa anggur baru ga boleh disimpan dalam kirbat yang lama, karena proses fermentasi dapat mengasilkan energi yang bisa mengoyak kirbat kulit yang lama.

Daud pernah menulis. “Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung; air mataku Kau taruh dalam kirbat Mu. Bukankah semuanya telah Kau daftarkan?” (Maz 56:9). Ketika itu Daud diperhadapkan pada kondisi yang sangat kompleks. Di Israel Raja Saul terus mencari kesempatan untuk membunuhnya. Ketika ia coba lari dari Israel, orang Filistin terus memata-matai dan memburu Daud. Satu hal yang aku kagumi dari pribadi Daud adalah relasinya yang intim dengan Tuhan. Aku yakin setiap pergumulan dibawanya dengan hati yang hancur di hadapan Tuhan. Daud percaya Tuhan akan mendengar, mengingatnya dan lebih dari itu, Tuhan akan mengerjakan perkara dahsyat sesuai dengan waktu Nya, seperti sari anggur yang diubah menjadi wine di kirbat Nya.

Nah.. permainan ini sebenernya amat simple. Aturan maennya, masing-masing partisipan dibagikan kertas kosong, lalu diminta untuk menggambarkan pergumulan ato masalah yang sedang dihadapi. Setelah selesai, pemimpin game/ ketua komsel memperlihatkan tiap gambar dan meminta partisipan laen untuk menebaknya. Pas game ini dibawain di gereja, berasa seruuu abis!! Temen-temen pada nebak dengan sadisnya. Ada yang bergumul pingin buka usaha kuliner, trus dia gambar suasana resto.. Eh malah dikira lagi pingin maem2. Ada juga yang kangen sama ortu, soalnya kepisah jauh dari keluarga, trus dia gambar sosok papa dan mama.. eh malah dikira lagi bergumul soal pendamping hidup.. hehehe..

Eits..permainan ini belom selesai, pemimpin game musti mengumpulkan semua gambar dalam suatu box/ wadah (sebagai simbol kirbatnya Tuhan), trus ia menjelaskan kepada para partisipan bahwa Tuhan menampung air mata mereka dalam kirbat Nya. Tuhan tidak hanya sekedar mengingat mereka, namun kuasa Nya pun bekerja untuk menyatakan perkara dahsyat dan ajaib, bagai sari anggur yang diubahkan menjadi wine.

Pemimpin game pun wajib lho bertekun dalam mendoakan tiap2 pergumulan. Nah lo.. selain itu ia harus rutin menanyakan perkembangan persoalan yang dihadapi anggotanya (tapi bukan buat digosipin lho..), sampai pergumulan tersebut dijawab oleh Tuhan. Ini sekaligus melatih kepedulian bagi seorang pemimpin.

Ketika Tuhan telah menjawab pergumulan dari salah seorang anggota, si pemimpin musti memberi ucpan selamat sambil ngasih gambar yang dlu pernah dibuat sang anak. Ada baiknya jika gambar tersebut dihias, misalnya diberi warna-warna cerah, pita, bingkai lucu ato sapuan glitter dll. Sebagai simbol bahwa Tuhan telah selesai mengerjakan perkara indah dari pergumulan tersebut..

Pelajaran yang dapat kita ambil dari permainan ini bahwa Tuhan ga tinggal diam dalam pergumulan yang dihadapi anak-anak Nya. Kuasa Nya pasti bekerja secara luar biasa dalam tiap aspek hidup kita. Kita cukup hanya percaya, berdoa dan mengerjakan bagian kita dengan setia.

Met mencoba..
Tuhan memberkati =)