Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Hachiko
Mendengar nama Hachiko mungkin sudah tidak asing lagi untuk sebagian kita. Dan tentu sebagian dari kita telah menyaksikan film ini baik yang diputar dibioskop atau yang versi jepangnya. (bukan promosi yahh^^')
Film ini menceritakan tentang anjing ras Akita yang sangat terkenal akan kesetiaannya. Berikut adalah ringkasan film yang versi Jepangnya.
Bermula dari saat anak perempuan Profesor Ueno yang menginginkan untuk memelihara seekor anjing tapi karena dia akan menikah dan tinggal bersama suaminya maka Hachiko kecil tidak bisa ikut bersamanya. Maka Hachiko pun dipelihara oleh ayahnya yaitu Profesor Ueno.
Hachiko pun tumbuh besar dan dipelihara dengan penuh kasih sayang oleh Profesor Ueno. Setiap hari Profesor berangkat ke kampus menggunakan densha (kereta api) dari stasiun Shibuya. Setiap hari pula Hachiko selalu menemani Profesor berangkat ke stasiun Shibuya. Setelah Profesor berangkat, Hachiko pun akan pulang ke rumah dengan sendirinya, kemudian sore harinya, datang lagi ke stasiun Shibuya untuk menunggu kepulangan Profesor. Setiap kali Profesor turun dari densha, Hachiko pun terlihat telah menunggunya. Lalu Hachiko dan Profesor akan pulang ke rumah bersama-sama. Demikianlah hari demi hari Hachiko selalu mengantarkan dan menemani Profesor Ueno.
Sampai suatu hari Hachiko menjadi tidak seperti biasa saat pagi hari akan mengantar Ueno, tapi akhirnya ia tetap menemani Prof. Ueno. Dan saat dirumah Hachiko terus menggonggong. Tak disangka itu adalah pertanda buruk yaitu saat Profesor sedang mengajar mahasiswanya tiba- tiba ia jatuh tergeletak dan meninggal.
Sore harinya, seperti biasa Hachiko berangkat dari rumah ke stasiun Shibuya untuk menunggu kepulangan tuannya. Akan tetapi, kali ini, diantara kerumunan orang-orang yang turun dari densha, tidak ada Profesor. Hachiko terus menunggu dan menunggu, berharap sosok sang Profesor akan menghampirinya. Keesokan harinya, Hachiko datang lagi ke stasiun Shibuya, menunggu kepulangan Profesor. Akan tetapi, lagi-lagi Profesor yang dinanti-nantikan tak kunjung tiba. Esok harinya, Hachiko datang lagi ke stasiun dan menunggu. Esoknya lagi… dan esoknya lagi. Tidak peduli hamparan salju yang membeku di musim dingin, maupun udara musim panas yang lembab dan gerah, setiap harinya Hachiko pasti selalu datang menunggu.
Orang yg berada disekitas stasiun yang mengetahui bahwa Hachiko sedang menunggu tuannya yang tidak akan pernah kembali lagi, merasa simpati dan mencoba memberitahukan, “Hachiko, tuanmu tidak akan pernah kembali lagi, tidak perlu menunggu lagi.” Akan tetapi, Hachiko tetap menunggu. Tanpa pernah absen seharipun, selama hampir 10 tahun, Hachiko tetap menunggu…. Sampai suatu hari Hachiko tergeletak didepan pintu stasiun dan akhirnya ia mati. Kesetiaan dan pengabdian kepada tuannya pun terbawa sampai mati. Bahkan untuk mengenang Hachiko, warga pun membuat sebuah patung di dekat stasiun Shibuya. Jika Anda mengunjungi Shibuya, Anda akan menemukan patung Hachiko di sisi utara stasiun Shibuya saat ini.
Sampai saat ini pun, sekitaran patung Hachiko suka dijadikan tempat janjian bertemu oleh orang-orang ataupun sepasang kekasih. Mereka berharap akan ada kesetiaan seperti yang telah dicontohkan oleh Hachiko saat mereka menunggu maupun berjanji untuk datang.
Oleh orang Jepang, Hachiko dikenang dengan sebutan ????? (Chuuken Hachiko) yang berarti “Hachiko yang setia”.
Hal apakah yang dapat kita pelajari dari cerita yang menyentuh ini?
Kita dapat mencontoh kesetiaan Hachiko pada tuannya, sebagai penerapannya bagi kita maka seharusnya kitapun dapat setia selalu pada TUHAN kita yang menciptakan kita, kitalah buatan tanganNYA, kepada DIAlah kita merendahkan diri dan berharap padaNYA. Sebab kepada DIAlah kita harus setia mengapa? Karena DIAlah yang begitu banyak berkorban bagi kita, memberikan hidupNYA yang begitu kudus bagi kita yang sangat tidak layak ini.
Mungkin kita dapat tersentuh oleh kesetiaan seekor anjing sepanjang hidupnya, tapi apakah kita dapat lebih tergugah dan merasa sungguh begitu bangga bahwa kita memiliki Tuhan ALLAH yang begitu setia yang selalu ada bagi kita walaupun tidak terlihat??
Seperti pada Firman-NYA pada Ulangan 7:9 "Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia yang memegang perjanjian dan kasihsetia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-NYA dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan." Terakhir, masa hidup yang dihabiskan Profesor Ueno bersama Hachiko kurang lebih hanya 2 tahun tetapi menimbulkan kesan yang begitu mendalam pada diri Hachiko sampai akhir hidupnya. Ini berarti bukan berapa lama kita hidup di dunia ini yang menentukan arti hidup kita, tapi perbuatan- perbuatan apa sajakah yang telah kita lakukan untuk sesama yang memberikan arti hidup bagi orang lain itulah yang menjadikan kita berarti. Apalagi dengan didasari untuk kemuliaan TUHAN itulah yang paling BERARTI.
Apakah yang sudah kita lakukan untuk Tuhan dan sesama kita???
Matius 22:37
" Kasihilah Tuhan, Allahmu. dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu."
ayat 39
" Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"
GOD always bless and be with us.
Give glory to Him in every time.
- Charista's blog
- Login to post comments
- 5416 reads
kalo
kalo ini catatan di fesbuk, aku pasti udah kasih jempol deh
aku juga salah satu penggemarnya hachiko (bahkan mpe berkali-kali nangis waktu liat film'nya )
heran, kok ada anjing yang begitu setia sama tuannya... apalagi kita manusia,. jangan mau kalah sama anjing ya harusnya..hehe
owya charista, saran ya, kasih gambar tugunya hachiko dong di blog'mu..hehe.
('o') LOE , (' ,') GUE = (--) END
@popuri^^,
hehehe, thx a lot ya popuri buat jempolnya.heheheh
iyahh aku juga nangis pas ntn pelemnya.T________T
yup terkadang ga ngerti juga seekor dogi bisa segitu setianya.heheheh
tapi dibalik itu semua mungkin Tuhan mau ngajarin kita atau kasarnya kita biar malu gituhh, masa dogi ajahh bisa sesetia itu tapi kita manusia yg punya akal dan pikiran kadang malah ga setia sama Tuhan.hehehehe
oohh, saran popuri diterima...hehehe
tap ga tau caranya.haduh>,<
mau ngajarin???heheheh
harus
bener banget,.. kita harus jadi hachiko2nya Tuhan yang selalu setia menunggu Dia datang..
kalau di Alkitab, kita harus jadi gadis2 bijaksana dan mempelai Tuhan yang siap,..:)
@novi
hohohohoh........
tapi masa kita jadi dogi???hehehe
kita tetep jadi manusia2 yang selalu menunggu kedatangan Tuhan dengan siap sedia ajahh yaa.hahahaha
yup kita adalah mempelai wanitanya Tuhan, yg berarti kita mesti banyak persiapan kaya perempuan yang mau nikah kan pasti banyak hal yang harus diurusin, dari dandan, rambut, baju yg super ribet, meni pedi dulu kali, n laen sebagainya.hohohoh
jadi kita yang harus selalu bersiap2 selalu
ganbatte^^,
Pdt Yusuf Roni
Cerita itu pernah gue dengar dari Pdt Yusuf Roni dalam khotbahnya yg bilang anjing bisa mpraktikkan Firman Tuhan mngapa manusia ngak bisa.
Pro Ueno ngak punya istri,cuman anak gadis yg diangkat kalo gue ngak salah.
Geadley
@Geadley
ooohhh....
iyahh bener bangett, makanya kita manusia yang dikaih karunia mempunyai akal budu seharusnya lebih setia dan taat pada FirmanNYA.
ooh, tapi yang saya tonton ada kok istrinya.. bahkan istrinya itu sampai marah karena si Prof.Ueno sayang sekali ke hachiko.huehehehehe
hmm
yup... bener banget geadley^^,
Menurut gue
Anjing lebih setiua dari kucing,kalo mnurut gue.
Geadley
setuju
iaah dari semua binatang sepertinya anjing yang paling setia sama majikannya.heheheh
charista..
Salam kenal Charista..
Wew..bener2 kisah yg menyentuh..
Kenapa anjingku ga kaya hachiko ya..(ninggalin kami demi pejantan)..
Kesetiaan ibarat sebuah pilihan (bagi seekor anjing sekalipun), mau jadi seperti hachiko ato seperti anjingku?? Mau jadi anak Tuhan yg setia mengiring Nya sampai mati ato meninggalkan Tuhan ketika beban hidup terlalu berat? he..
yoshua
salam kenal juga yoshua^^
hahaha,,, natur alami dogi mengejar pejantan tangguh.wakakakak
kisah hachiko emank langka yaa.hohoho
yap2 setujuuu kesetiaan ibarat pilihan.^^
Sama seperti kita
Pelihara anjing bagi sbahagian orang mnyusahkan,tetapi bukan semua anjing suka mngejar pejantan.Kalo dilatih tu anjing lama2 pandai sendiri.
Sama seperti kita anak2 Tuhan suka repot2 sama Tuhan,tapi kalo kita belajar panjang sabar trima apa adanya dari Tuhan,pasti kita paham khendaknya.
Geadley